Kuetradisional yang terbuat dari ketan seperti ini tentu anda semua pernah mencicipinya, karena sangat sering dibuat oleh masyarakat dalam acara-acara tertentu
ResepWajik gula merah. Pernah ketempatan pengajian Ibu Ibu salah satu kuehnya Wajik yang terbuat dari beras ketan . Ternyata hasilnya Wajiknya kemlethis Alhamdulillah Ustadzah bilang enak gpp 🙈 . Nah kali ini mengangkat resep dari mba Yulita Latip berhasil hanya dikukus sekali setelah proses
Itis called wajid in Brunei and Sabah. Gadis manis bandung lagi galau tengah malam. Cara membuat Wajik Bandung. Parut kelapa tanpa kulit. Campurkan semua bahan dalam panci anti lengket. Aduk merata.. Masak dengan api kecil sambil terus di aduk sampai menggulali.. Bentuk wajik selagi hangat. Bungkus dengan kertas wajik..
Caramembuat resep kue Wajik Bandung: Beras ketan direndam, lalu kukus setengah masak tanpa dikaru dahulu; Kemudian kalau sudah, setengah ketan tersebut diberi air sampai rata supaya ketan tidak keras; Setelah itu, ketan dikukus lagi sampai matang; Siapkan wadah. Masukkan kelapa parut, gula pasir, dan garam dicampur dan diuleni sampai keluar
Jajanansatu ini biasanya suka dijual sebagai kue yang cukup dijadikan pengganjal perut di pagi hari. 2. Pastel. Pastel juga merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari tepung. Tepung dibuat menjadi adonan padat yang ditipiskan kemudian diberi isian dan dibentuk seperti kerang, dimasak dengan cara digoreng.
45resep wajik kletik ala rumahan yang sederhana dan lezat dari komunitas memasak terbesar dunia! Lihat juga cara membuat Wajik bandung dan masakan sehari-hari lainnya. Dengan memakai Cookpad, kamu menyetujui Kebijakan Cookie dan Ketentuan Pemakaian. Terima. Beranda. Cari.
JgaY. KORANSAKU - Kue wajik merupak kue tradisional yang terbuat dari bahan dasarnya adalah beras ketan dan santan kelapa. Cara Membuat kue wajik sangat mudah dan praktis. Kue wajik cocok disajikan dengan air teh manis dan saat kumpul bersama keluarga. Kue wajik rasanya manis dan gurih sehingga cocok untuk cemilan. Baca Juga Resep cara membuat Sop daging tetelan cocok untuk mengahangatkan tubuh saat musim hujan Jika anda ingin membuat kue wajik, silahkan simak resep cara membuat seperti berikut ini Bahan kg ketan..cuci bersih rendam semalaman. 2. 500 mili air panas. gr gula merahbole tambah kalo suka manis mili santan murni sdt garam lembar daun pandan Baca Juga Resep opor ayam kampung gurih dan cocok buat ide jualan Cara membuat *Cuci bersih ketan dan tiriskan..Kukus kira" 15 menit sampai setengah dengan air panas sambil diaduk sampai lagi sampai matang. Terkini Jumat, 9 Juni 2023 1435 WIB
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 1438761b-0a33-11ee-98b2-49666b586244 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
PARBOABOA - Makanan tradisional selalu menjadi saksi bisu dari sejarah suatu bangsa yang terkait erat dengan kebudayaan. Tak terkecuali dengan kue wajik, makanan khas Jawa Tengah yang telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner Indonesia. Kue wajik biasanya dihidangkan pada acara pernikahan sebagai simbol kesetiaan dan keharmonisan dalam rumah tangga. Melalui makanan tradisional ini, kita dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat berkembang seiring waktu. Tak hanya lezat, makanan ini juga menyimpan banyak cerita dan kisah yang menarik lainnya untuk diungkap. Oleh karena itu, Parboaboa akan mengajak Anda mengulik lebih jauh mengenai kelezatan kue wajik, mulai dari asal-usul, bahan-bahan, hingga variasi yang tersedia. Yuk, ikuti ulasannya di bawah ini. Sejarah Kue Wajik Kue wajik Foto Shutterstock/Ratih Ra Kue Wajik merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah yang sudah ada sejak zaman kerajaan di daerah tersebut, terutama di daerah keraton-keraton. Menurut sejarah, wajik merupakan bagian dari tradisi kuliner dalam upacara-upacara keagamaan maupun acara kekeluargaan, seperti pesta pernikahan atau upacara selamatan. Duhulu kala, kue wajik dibuat secara tradisional dengan cara memasak ketan dengan campuran gula kelapa dan santan hingga kental, kemudian dicetak menjadi berbagai bentuk dan dikonsumsi sebagai hidangan penutup atau camilan. Namun seiring berjalannya waktu, oleh-oleh khas Klaten ini semakin berkembang dan mendapatkan variasi rasa, bentuk, dan warna yang berbeda-beda. Beberapa variasi wajik yang populer saat ini di antaranya adalah wajik ketan hitam dan wajik ketan hijau. Dalam sejarah kuliner Indonesia, kue wajik telah menjadi salah satu makanan yang sangat dihargai dan diingat oleh banyak orang. Bahkan di era modern ini, wajik masih menjadi makanan yang sangat populer dan dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, wajik juga tergolong mudah untuk dibuat di rumah. Meskipun mungkin terlihat rumit bagi yang belum pernah mencobanya, cara membuat wajik ketan sebenarnya cukup sederhana dan bisa dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasar atau supermarket. Resep Kue Wajik 1. Resep Wajik Ketan Gula Merah Legit Bahan-bahan 500 gram ketan 250 gram gula merah, serut halus 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus gula merah, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. 2. Resep Kue Wajik Bandung Nanas Bahan-bahan 500 gram ketan 1 liter air matang 250 gram gula pasir 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan 1 buah nanas ukuran sedang, parut kasar Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula pasir, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan nanas parut dan aduk hingga tercampur rata. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. 3. Resep Wajik Ketan Hijau Pandan Kue wajik ketan hijau pandan Foto YouTubeYuniarLoliKitchen Bahan-bahan 500 gram ketan hijau 1 liter air matang 250 gram gula merah, serut halus 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan Garam secukupnya Pewarna makanan hijau secukupnya Cara membuat Rendam ketan hijau dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan hijau dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula merah, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan hijau dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan garam secukupnya. Tambahkan pewarna makanan hijau secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. 4. Resep Kue Wajik Kacang Ijo Bahan-bahan 500 gram ketan 1 liter air matang 250 gram gula pasir 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan 200 gram kacang hijau, rebus dan haluskan Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula pasir, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan kacang hijau yang telah dihaluskan dan aduk hingga tercampur rata. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. 5. Resep Kue Wajik Kletik Kering Kue wajik kletik kering Foto Instagram/youq_handmade Bahan-bahan 500 gram ketan 1 liter air matang 250 gram gula pasir 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan 100 gram kletik Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula pasir, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan kletik dan aduk hingga tercampur rata. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Potong wajik menjadi bentuk kecil dan biarkan kering selama 1-2 hari sebelum disajikan. 6. Resep Wajik Ketan Kelapa Bahan-bahan 500 gram ketan 1 liter air matang 250 gram gula pasir 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan 200 gram kelapa parut, sangrai Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula pasir, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan kelapa parut sangrai dan aduk hingga tercampur rata. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan 7. Resep Dodol Wajik Bahan-bahan 500 gram ketan 1 liter air matang 250 gram gula merah, serut halus 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan 100 gram tepung ketan Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus gula merah, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan tepung ketan dan aduk hingga tercampur rata. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan potong wajik menjadi bentuk kecil dan siap disajikan. 8. Resep Kue Wajik Bunga Telang Bahan-bahan 500 gram ketan 1 liter air matang 250 gram gula pasir 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan Bunga telang secukupnya Garam secukupnya Cara membuat Rendam ketan dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula pasir, santan, daun pandan, dan bunga telang hingga mendidih. Masukkan ketan dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. 9. Resep Wajik Ketan Hitam Kue wajik ketan hitam Foto Shutterstock/Linda+Subandi Bahan-bahan 500 gram ketan hitam 1 liter air matang 250 gram gula merah, serut halus 300 ml santan kental 1 lembar daun pandan Garam secukupnya Ikan asin secukupnya Cara membuatnya Rendam ketan hitam dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan hitam dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula merah, santan, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan ketan hitam dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan garam secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Taburi ikan asin di atasnya. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. 10. Resep Wajik Ketan Putih Bahan-bahan 500 gram ketan putih 1 liter air matang 250 gram gula pasir 300 ml santan kental Garam secukupnya Pewarna makanan secukupnya Cara membuat Rendam ketan putih dalam air selama 4 jam. Tiriskan ketan putih dan kukus selama 20 menit hingga matang. Rebus air, gula pasir, dan santan hingga mendidih. Masukkan ketan putih dan aduk hingga tercampur rata dan kental. Tambahkan garam secukupnya. Tambahkan pewarna makanan secukupnya. Tuang adonan wajik ke dalam loyang yang telah dioles dengan minyak goreng. Biarkan dingin hingga mengeras dan siap disajikan. Demikianlah pembahasan mengenai sejarah kue wajik khas Nusantara sebagai salah satu makanan tradisional yang merepresentasikan kebudayaan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Selamat mencoba di rumah.
Kuliner di indonesia begitu melimpah, mulai dari barat, timur, utara, selatan semua punya kuliner khas nya masing-masing. Salah satu cemilan yang enak dan melegenda yang wajib anda coba adalah wajik bandung. Rasanya manis dengan tampilan warna-warni yang cantik terbungkus kertas minyak warna putih dengan ukuran yang kecil bentuk prisma segitiga, kotak dan bentuk lainnya. Bila anda kebetulan sangat ingin mencoba merasakan kedahsyatan rasa dari wajik bandung, sementara anda tinggal diluar bandung, anda tidak perlu merasa sedih, karena anda bisa membuatnya sendiri dirumah dengan mengikuti resep wajik bandung. Saya punya resep lengkapnya untuk anda. Jadi, simak post ini sampai selesai ya! Dengan menggunakan bahan berupa beras ketan dan parutan kelapa, menjadikan wajik bandung ini memiliki tekstur yang tidak keras. Hal ini karena penggunaan parutan kelapa yang sangat dominan. Anda bisa mencari dan mempersiapkan bahan-bahannya dengan mudah karena bisa didapatkan di pasar maupun di supermarket terdekat dirumah anda. Penasaran dengan resep ini? Silahkan simak resep wajik bandung berikut ini! Bahan-bahan 5 butir kelapa, diparut 150 gram gula pasir 125 gram beras ketan Pewarna makanan, bisa pakai bisa tidak terserah anda Kertas minyak atau plastik untuk membungkus Garam secukupnya Agar-agar secukupnya Essens secukupnya Cara membuat wajik bandung Langkah pertama yaitu silahkan rendam beras ketan selama sekitar 30 menit Kukus beras ketan sampai matang Rebus sedikit air dan gula sampai gula menjadi meleleh Masukkan tepung agar-agar, garam dan kelapa parut. Aduk-aduk sampai rata Masukkan beras ketan yang telah dikukus sambil terus diaduk sampai matang dan kering Tunggu dan biarkan sampai dingin Setelah dingin ambil satu sendok makan beras ketan lalu bungkus dengan kertas minyak Wajik bandung siap disuguhkan
Let me tell you about Mama, a dear Indonesian woman I fell in love with while we were living on Bali. Mama isn’t her name, of course. Her friends call her Margaret. To her family, she’s Poh Grandmother, the family matriarch. Others might call her bu, “missus,” but not me. I call her Mama. With Mama and Papa moments before we left Bali. I began calling her Mama when I first met her, newly arrived in America. She and her husband “Papa” had come to the on an extended visa to visit their daughter, a new immigrant who had become my friend. They barely spoke a word of English and I barely knew how to say thank you in Indonesian, so I welcomed them with Mama and Papa, two universal words for You are as family to me. Mama and Papa may be Indonesian by birth, but they are Chinese by heritage. As the eldest in the clan, Papa is the well respected patriarch. Their 50th anniversary celebration after they returned to their homeland was an epic family event Hundreds of beloved family members flew in—from as far away as China and Australia—to celebrate the occasion. And Mama invited us to participate. Everyone poses for a photo with the honored couple. After our friends became parents, they moved to Indonesia and immediately moved Mama and Papa into their home. Mama and Papa enjoyed being full-time Kung and Poh Grandfather and Grandmother in their dialect to their newest grandchild. As full as the house already was, when we arrived in Bali there was no question but that we would share a place with the five of them. Daily I watched Mama, a woman of few words, tirelessly care for her husband and family. Love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness, gentleness and self-control—I saw them all in Mama. She is one of those rare women who gives Christians a good name. The day we left Bali to move back to the Western Hemisphere, Mama cried. She told me she felt as though she were losing a daughter. It still brings tears to my eyes when I remember that moment. That is the kind of heart Mama has. Mama’s Chinese-Indonesian table There were no lunchtime sandwiches in Mama’s home when she was in charge. Breakfast, lunch and dinner were always fully cooked, sit down meals—especially for Papa, whom she clearly adored. And she should. Back in the day, Papa somehow managed to stretch his $38 a month salary enough to care for his sister, brother and parents, and later care for his wife and three children. He also cared for nieces and nephews on that salary. This is a man with a true sacrificial character. Mama makes the most amazing food—all with a Chinese flair—and nothing like the Americanized Chinese swill I eschew the Hers is the only cooked eggplant dish that I have ever liked … and coming from me, that is the ultimate compliment. Mama always made sure there was plenty of hot rice on the table “to cover the stomach.” She poured her love into her food, spending hours every afternoon finely mincing herbs and vegetables and pulverizing spices with her mortar and pestle for the night’s dinner. Dan considers cooking his therapy. When he took over the kitchen to give her a break, she would sit at the counter and watch him with a hint of smile on her face. She got such a kick out of that. In her world, men never cook. This brings me to today’s post about kue wajik We first tasted the cake on a road trip through Timor, an island that lies at the far east of the Indonesian archipelago. Our friends had stopped at a bakery on our way out of Kupang so they could buy snacks. When they returned with their purchases, they handed us a brownie-sized packet of something chocolate brown and wrapped in cellophane. It looked like a Little Debbie’s brownie. Well, it might have had a chocolate color but that’s where the similarity ended. Our treat was soft, moist, and a bit sticky—definitely nothing like a brownie. Still, it only took one bite of this delicious, slightly sweet cake to understand why kue wajik is such a favorite treat in Indonesia. Tasting of brown sugar and coconut, Dan and I immediately craved seconds. What is kue wajik? Translated to English, kue wajik means diamond cake. It earned its moniker because wajik means “diamond” and the cake is cut into diamond shapes before serving. As one of Indonesia’s most popular cakes, it’s developed multiple personalities. It can be casually eaten as an afternoon snack, yet at the other extreme, it is also one of those things that are expected whenever there’s a wedding celebration. In Indonesia, bridegrooms feed some kue wajik to their bride as a part of the wedding ceremony. Because it’s made of sticky rice, kue wajik symbolizes hope that the marriage relationship will continue sticky and lasting. I’m guessing that its diamond shape has some symbolism as well…. But I digress. Food makes travel memorable. I’m telling you, nothing enhances travel like trying local foods. Sometimes the memory lingers long after the journey, which is why I wrote about kue wajik in our Timor road trip story. I regretted that neither Dan nor I ever took a photo of the cake while we were there, so I texted our friends in Bali. I love my friends and knew they would do what they could to help. They’re like that. After all, they’re part of Mama’s family. Hey, bro! Mind if I ask for a favor? No rush. The next time you guys are out near a bakery… Could you please try to snap a few shots of kue wajik for me? I would like to mention it in a post but I need some decent photos. On a plate… behind the glass… in a box or on paper… closeup, doesn’t matter. As long as they are clear and there’s no glare from the glass, I can use them. I’m sure your cell phones can do an adequate job. Thanks much!Sure, we’ll send you a few. And oh—by the way—do you want the kue wajik recipe, too? We’ll ask Poh for hers; she just made it last week. Enter Mama When Mama found out that I needed a kue wajik photo for a blog post, she immediately wanted to help. Rather than have me wait for them to find the time to visit a bakery. Mama decided to make a batch for me right away so that I could get my photos and the recipe as soon as possible. Within a day, both were in my inbox. And Mama had decorated her plates of kue wajik with flowers to make them extra pretty. Twice. Making kue wajik Five simple ingredients. Just five. They said it was simple to make — but then I actually read the recipe. Oh. My. Goodness. Are you kidding me? This is not your typical American recipe that’s ready in 20 minutes. Oh, no. This recipe takes planning and patience. Not only does the rice take half a day to soak and prepare, it requires constant stirring as it cooks. And yet Mama offered to make it for no other reason than because I had asked for a photo from the bakery “when you have time.” She immediately devoted half a day of her precious time to help me out. Me, half a world away, a person she hasn’t seen for years. That’s the kind of woman Mama is. That’s why I call her Mama. Mama’s Kue Wajik This is a traditional kue wajik, a sweet sticky rice cake commonly found in Indonesia, Malaysia and Brunei. Kue wajik means diamond cake. It earned its moniker because the cake is cut into diamond shapes before serving. Prep Time12 hours Cook Time50 minutes Total Time12 hours 50 minutes Course DessertCuisine IndonesianKeyword vegetarian Servings 24 pieces 1 13×9 baking dish If you prefer thicker pieces, you can use a 9×9 baking dish rice cooker or large pot for cooking the rice1 2-quart pot 1 kg glutinous rice beras ketan200 grams granulated sugar 1 cup200 grams brown sugar gula lempeng; comes as a sugar block100 ml of water oz325 ml coconut milk 11 oz2 pandan leaves, knotted optional Wash glutinous rice, soak overnight about 12 hours, drain and wash until clean. Drain and discard pandan leaves if desired, then steam or cook the rice for approximately 45-50 minutes, stirring every 5 minutes with a spoon until it is the pandan leaves if used and transfer the rice to a big wok the rice is cooking, place granulated sugar, brown sugar, and water into a pot. Stir over low heat until sugar is dissolved and everything is evenly coconut milk, bring to a boil and stir until slightly thickened. Adjust sugar to mixture to glutinous rice and stir until everything is evenly mixture into the pan. Cover with plastic and hand-press gently to keep things uniform and dense in the into diamond-shaped pieces. Cake is ready to be served. You can steam rice without using a rice cooker by using a vegetable steamer pot. The pandan leaves are optional. We usually make it plain and it is just as delicious. We don’t grease the pan and so far it’s not sticky. We use regular plastic, not plastic wrap. I think plastic wrap is very easy to wrinkle so it’s easy with regular plastic. If it dries out, you can heat it up in a steamer pot for about 2-3 minutes before eating. Kudos and mega-thanks to Vonce my friend and her daughter, who typed up Mama’s recipe after she translated the entire thing from Indonesian. I’m sure that was a challenge.
cara membuat kue wajik bandung