BACAJUGA: Hikmah di Turunkannya Nabi Isa As ke Bumi Menjelang Hari Kiamat. Ketika itu kawannya menjawab, "Sayalah orang yang memakan roti yang ketiga itu.". Mendengar pengakuan yang demikian tanpa berpikir panjang Nabi Isa menyerahkan seluruh batangan emas kepada kawannya sendiri. Karena beliau tidak berteman dengan pengkianat dan sangat Keduanyamenelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa A.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Saat Nabi Isa A.s. pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, "Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?" Jawab teman baru itu, "Aku tidak tahu." Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal tiga kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat, Nabi Isa berkata "baiklah, kita sudah lelah, mari kita beristirahat disini, mana roti yang kau bawa mari kita makan. Suatuketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata 'baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti Saatitu, perbekalan yang mereka punyai hanyalah tiga potong roti; dua dimakan, dan satunya disisakan. Selesai makan, nabi Isa beranjak ke arah sungai untuk minum, dan sedetik kemudian kembali ke tempatnya semula. Namun, ia tidak mendapati sisa roti yang satu itu. Spontan beliau pun bertanya kepada laki-laki yang menemaninya, "Siapa yang memakan sisa satu roti tadi?" Ia menjawab, "Aku tidak tahu." KisahNabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. Kisah Nabi Isa mengumpamakan nasib orang-orang yang serakah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; Monday, 14 Jumadil Akhir 1443 / 17 January 2022. Menu. HOME; NEWS Politik; Hukum; Pendidikan; Umum; News Analysis; UMM; UBSI; Telko Highlight; Indonesia Berdaya isUqU. ADA cerita lama tentang seorang anak muda datang kepada Nabi Isa Alaihissalam. Beliau bertanya keperluan pemuda itu. Sang pemuda ingin menjadi pelayan Nabi Isa. "Kalau sekarang mungkin mencari berkah ya," tutur KH Muhammad Idrus Ramli saat menceritakan kisah Nabi Isa dan pemuda itu sebagaimana ditayangkan dalam Youtube. Nabi Isa menerima permintaan pemuda tersebut dan keduanya berjalan kaki beriringan. Satu saat Nabi Isa mengajak pemuda berhenti dulu untuk sarapan. Nabi Isa mengeluarkan roti tiga potong. "Satu buat kamu, satu buat saya, satunya sisakan saja. Jangan dimakan," pesan Nabi Isa. Selesai makan roti, Nabi Isa hendak pergi ke sungai untuk mengambil minuman. Pemuda itu disuruh menjaga roti di tempat tersebut. Setelah Nabi Isa kembali lagi, roti yang tinggal satu potong itu sudah tidak ada. Baca juga Kisah Hikmah dari Gajah dan Anjing yang Hamil Ditanya anak muda itu, "Mana rotinya yang tinggal satu potong?" kata Nabi Isa. Anak muda itu menjawab tidak tahu. Mendengar jawaban itu Nabi Isa berkata, "Ya sudah kalau enggak tahu enggak apa-apa. Ayo kita berangkat lagi." Masuk waktu siang, Nabi Isa mengajak pemuda itu berhenti lagi untuk makan kembali. Saat mereka duduk, datang induk rusa bersama dua anak rusa lewat. Salah satu anak rusak ditangkap oleh Nabi Isa dan disembelih lantas dibakar. Setelah matang, daging rusa itu dimakan berdua sampai habis tinggal tulang-tulangnya. Tulang berulang rusa itu dikumpulkan oleh Nabi Isa dan dikatakan, "Hiduplah!" Dengan mukjizat dari Allah, tulang-belulang rusak itu merapikan dirinya lalu dagingnya datang sedikit demi sedikit dan berdiri serta hidup lagi. Nabi Isa lantas bertanya kepada anak muda itu. "Tadi yang menghidupkan tulang belulang rusak hidup lagi mukjizat dari Allah?" "Benar yang Nabi Allah," jawab pemuda itu. "Nah dengan kebenaran mukjizat tadi saya mau tanya siapa yang makan roti sisa satu tadi pagi." "Saya enggak tahu Nabi Allah." "Ya sudah kalau enggak tahu enggak apa-apa. Ayo berangkat lagi." Baca juga UAS Ungkap Amalan agar Dagangan Laris Manis Usaha Lancar Jaya Keduanya pun berjalan lagi dan menemui sungai yang dalam dan tidak ada perahu di sekitarnya. Nabi Isa kemudia meminta pemuda memegang tangannya dan keduanya berjalan di atas air. Setelah sampai di seberang, Nabi Isa bertanya sama anak muda itu, "Kalau kamu berjalan sendirian di atas air bagaimana ya?" "Tenggelam ya Nabi Allah," jawab pemuda. "Karena kamu pegang tangan saya kamu kan bisa jalan di atas air, benar itu mukjizat dari Allah?" "Benar Nabi Allah." "Nah dengan kebenaran mukjizat ini, siapa yang makan roti sisa satu tadi pagi?" tanya Nabi Isa sekali lagi. "Saya enggak tahu ya Nabi Allah." Sang pemuda tetap pada jawaban semula. Baca juga Tidak Ada Kebenaran paling Nyata selain Allah Al-Haq Keduanya berjalan lagi hingga sampai di tengah hutan. Di sekitar banyak pasir dan kerikil berserakan. Nabi Isa lalu menyuruh anak uda untuk duduk dahulu di tempat tersebut. Nabiyullah Isa Alaihissalam mengumpulkan pasir-pasir dan kerikil. Setelah disatukan, Nabi Isa berkata, "Jadilah emas." Tiba-tiba pasir-pasir dan kerikil itu menjadi emas. Terkejut anak muda ini. Ia berpikir kali ini ia pasti mendapatkan emas itu seperti makanan sebelumnya. Tumpukan emas ini oleh Nabi Isa dibagi menjadi tiga. Setelah dibagi menjadi tiga, anak muda itu bertanya kepada Nabi Allah, "Ini kok jadi tiga?" "Kenapa jadi tiga? Ini dibagi tiga untuk tiga orang. Satu tumpuk buat saya. Satu tumpuk buat kamu. Satunya lagi buat yang makan roti sisa satu tadi pagi." "Itu saya ya nabi Allah yang makan rotinya." Nabi Isa pun berkata, "Kalau begitu itu untuk kamu dan ini juga buat kamu semua. Namun mulai sekarang kamu enggak usah ikut saya lagi." Baca juga Agar Anak Terhindar Zina, Bacakan Dua Surat Al-Quran Ini Setelah Nabi Isa pergi sendiri, anak muda ini sibuk mengumpulkan emasnya menjadi satu tumpuk. Ketika itu datanglah dua perampok membawa pedang. Kepada anak muda itu, "Pergi atau mati," kata perampok. Akhirnya anak muda itu mengusulkan agar emas dibagi tiga saja daripada bertengkar nanti ada yang mati. Mendengar hal itu, kedua perampok menyetujui saran tersebut. Setelah dibagi tiga, mereka merasakan kelaparan. Salah satu usul agar ada yang pergi ke kampung untuk membeli makanan. Dua orang yang menjaga emas di tempat itu. Satu orang pun pergi ke kampung membeli makanan. Di perjalanan, orang itu berpikir cara agar emas itu buat dirinya saja. Ia punya ide untuk memberikan racun dalam dua bungkus makanan. Baca juga 10 Syair Cinta Allah Sufi Wanita Rabiah Al-Adawiyah Dua orang di hutan juga tidak diam saja. Keduanya berdiskusi agar tiga tumpukan emas dibagi dua saja. Mereka sepakat untuk membunuh si pembawa makanan tadi jika sudah sampai. Datanglah si pembawa konsumsi menyerahkan dua bungkus makanan. Begitu menyerahkan makanan, dia dibunuh. Setelah dia mati, dua orang lantas memakan makanannya. Keduanya akhirnya mati juga karena racun. Besoknya Nabiyullah Isa bersama murid-muridnya kaum hawariyin lewat daerah itu. Murid-muridnya menjerit karena terkejut. "Ya Nabi Allah kenapa tiga orang itu? Semua terkapar mati di tengah-tengahnya ada tumpukan emas. Kenapa begitu?" Kata Nabi Isa, "Itulah perumpamaan dunia. Mereka mati karena saling rebutan untuk menguasai dunia." OL-14 Suatu ketika Nabi Isa As melakukan perjalanan dengan di temani oleh seorang Yahudi, dengan membawa bekal 3 kerat roti yang satu dipegang beliau dan yang 2 dibawa oleh temannya tsb. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka beristirahat disuatu tempat,nabi Isa berkata baiklah,kita sudah lelah,mari kita beristirahat disini,mana roti yang kau bawa, mari kita makan. Sebelum memakan roti Nabi Isa As bergegas sholat terlebih dahulu. Dalam hati si yahudi berkata enak saja,roti yang ku bawa ingin dimakan padahal dia membawa juga satu roti,ah..sebaiknya aku makan dulu roti yg satu ini’. ia pun menjauh dari Nabi Isa yang sedang sholat dan memakan roti yang satu. Selesai sholat Nabi Isa As menanyakan roti kepada si yahudi untuk dimakan bersama-sama namun si yahudi berdalih bahwa ia hanya membawa satu roti,Nabi Isa As berujar Baiklah kalau begitu’. Setelah makan merekapun melanjutkan perjalanan,diperjalan mereka bertemu orang buta dan Nabi Isa As pun mengobatinya hingga sembuh. Telah sembuh orang buta itu berterima kasih,dan si yahudi pun terkagum2. Nabi Isa As berkata pada si yahudi demi dzat yang Maha menyembuhkan,aku tanyakan kepada mu,kemana roti yang satu itu?’. yahudi berkata sungguh aku hanya bawa satu roti’ Nabi Isa pun diam dan melanjutkan perjalanan. Malam pun tiba,sedang bekal makanan sudah tidak ada,akhirnya mereka berburu Rusa,setelah mendapatkan, rusa disembelih dan dibakar merekapun memakan dagingnya hingga tersisa,sisa daging itu di doakan oleh Nabi Isa As agar utuh dan hidup kembali lalu disuruhnya pergi,lagi-lagi si yahudi terkaget-kaget seraya berkata sungguh ajaib’. dan Nabi Isa As berkata Demi dzat yang Maha Mulia yang dapat menghidupkan kembali makhluk ciptaanNya. aku tanyakan kepada mu siapa yang memakan satu roti lagi bekal yang kita bawa?’ kembali si yahudi berbohong bahwa ia tidak memakannya lalu merekapun tidur. Pagi pun tiba,mereka melanjutkan perjalanannya melewati gurun dan rimba belantara hanya dengan berjalan kaki. Sampailah mereka di pinggir sungai besar yang sulit Isa pun berkata kemarilah kau mendekat,kita akan menyeberangi sungai ini’. si yahudi hanya menurut saja,merekapun menyeberangi sungai yang dalam itu dengan berjalan diatas air. si yahudi kembali terheran-heran dan berkata luar biasa’ sesampainya diseberang nabi Isa As bertanya lagi perihal roti yang dibawa oleh temannya itu namun kembali si yahudi tetap mengelak mengingkari perbuatannya,tanpa banyak tanya Nabi Isa As melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka berada di daerah bebatuan,si yahudi sering mengeluh kakinya sakit namun terus mengikuti beliau berjalan di belakang. sampai akhirnya Nabi Isa As menemukan 3 batu emas yang berkilau,si yahudi loncat Isa As membagi rata batu emas tsb namun tersisa satu batu emas. Nabi isa pun berkata aku akan memberikan batu emas ini kepada yang memakan roti kita yang satu itu’ tanpa sadar si yahudi mengakui bahwa ia yang memakan roti yang satu Isa As berkata’baiklah,ambil saja ketiga batu emas in untuk mu’. lalu ia pun bergegas melanjutkan perjalanan. Tinggallah si Yahudi sendirian sambil bingung hendak di bawa dengan apa batu emas tersebut,ia terus berusaha memanggulnya tapi tidak sanggup,saat sedang demikian melintaslah 3 orang perampok dan merampas batu emas tsb serta membunuh si yahudi. Mereka benar-benar sadis,setelah menguasai batu emas itu mereka beristirahat dan merasa lapar,salah satu dari merekapun pergi turun ke pemukiman penduduk tuk mencari makanan. Di saat temannya pergi,kedua orang perampok itu sepakat akan membunuh temannya nanti sekembalinya ia dari mencari makanan sedang yang mencari makanpun berfikiran bahwa akan meracuni makanan yang ia dapat agar dapat menguasai sendiri batu emas nya. Sekembalinya mencari makan ia pun dibunuh oleh teman-temannya kemudian mereka memakan makanan yang sudah di racun,akhirnya mereka bertigapun mati mengenaskan. Selang beberapa lama Nabi Isa As pun kembali melintasi tempat itu bersama para hawariyyin pengikutnya dan mereka menyaksikan tiga onggok mayat yang mati sia-sia akibat memperebutkan dunia sambil menperingatkan para pengikutnya demikianlah bagi siapa saja yang serakah dengan harta dunia maka akan tertipu dan mati sia-sia. DIKISAHKAN bahwa Nabi Isa alaihissalam merupakan seorang yang zuhud meninggalkan nafsu dunia walaupun peluang memperolehnya selalu ada. Ia juga seorang yang wara’ memelihara diri dari perbuatan dosa dan syubhat atau yang diragukan kehalalannya. Dalam mencari teman, beliau juga mencari teman dengan ukuran yang sama. Bila dua hal telah hilang dari seorang kawannya maka Nabi Isa tidak ragu lagi meninggalkan orang itu sebagai sahabatnya. Diriwayatkan, Nabi Isa mengembara berdua dengan temannya. Karena lapar rnereka berhenti di sebuah kampung, “Pergilah cari makanan di kampung itu untuk kita berdua,” kata Nabi Isa kepada temannya. BACA JUGA 5 Fakta Nabi Isa dalam Alquran Kemudian Nabi Isa shalat. Tidak lama kemudian, lelaki temannya itu datang dengan membawa tiga potong roti. Karena rnelihat Nabi Isa masih shalat, temannya itu memakan sepotong roti. Selesai shalat Nabi Isa As bertanya kepada temannya, “Mana roti yang ketiga?” Temannya menjawab, “Tidak ada roti ketiga, roti kita hanya dua potong.” Setelah itu kedua orang besahabat itu rneneruskan perjalanannya, hingga bertemu dengan seekor rusa yang sedang bermain-main. Nabi Isa memanggil rusa itu, kemudian disembelihnya. Keduanya memakan daging rusa itu seperlunya. Kemudian Nabi Isa berkata kepada rusa yang disembelihnya, “Bangunlah engkau dengan seizin Allah.” Maka rusa itu bangun dan berjalan seperti sediakala. Melihat hal yang demikian, tercenganglah kawan Nabi Isa dan berkata, “Subhanallah! Mahasuci Allah.” Maka beliau menukas dengan segera, “Demi Tuhan yang telah memperlihatkan tanda kebesaran-Nya kepadamu sehingga membuat engkau takjub, kini aku bertanya kepadamu, siapa yang menyimpan roti yang sepotong lagi?” Temannya menjawab, “Tidak ada, saya hanya menyimpan dua potong roti saja.” Selanjutnya mereka melanjutkan perjalannya kembali hingga bertemu sungai besar. Nabi Isa membimbing kawannya berjalan di atas air hingga sampai di seberang sungai. Mengalami keadaan yang demikian, laki-laki temannya itu berkata lagi saking takjubnya, “Subhanallah” Maka beliau bertanya lagi, “Demi kekuasaan Tuhan yang telah memperlihatkan kepada engkau tanda kebesaran-Nya sehingga membuat engkau takjub, aku bertanya kepadamu, siapa yang menyimpan roti yang ketiga?” Temannya menjawab, “Tidak ada, saya hanya menyimpan dua potong roti saja.” Kedua sahabat itu meneruskan perjalanannya, hingga bertemu dengan sebuah reruntuhan kampong yang besar. Di tempat itu Nabi Isa melihat tiga batang emas murni. Nabi Isa mengambilnya sambil berkata kepada kawannya itu, “Kita bagi tiga emas ini, sebuah untuk engkau, sebuah lagi untuk aku dan sebuah yang lainnya untuk orang yang memakan roti ketiga itu.” BACA JUGA Hikmah di Turunkannya Nabi Isa As ke Bumi Menjelang Hari Kiamat Ketika itu kawannya menjawab, “Sayalah orang yang memakan roti yang ketiga itu.” Mendengar pengakuan yang demikian tanpa berpikir panjang Nabi Isa menyerahkan seluruh batangan emas kepada kawannya sendiri. Karena beliau tidak berteman dengan pengkianat dan sangat tamak kepada harta benda dunia. Ia tidak percaya kepada orang yang tergila-gila terhadap harta benda dan materi dunia. Temannya yang ditinggalkan sendiri ini rupanya tidak dapat membawa ketiga batangan emas murni itu seluruhnya. Dalam keadaan cinta kepada batangan emas itu, datanglah tiga orang penyamun. Karena melihat ada tiga batangan emas murni, maka dibunuhlah mantan teman Nabi lsa itu. Selanjutnya ketiga batangan emas itu kuasai penyamun. Karena ketiganya lapar, maka kedua orang sepakat jika salah seorang kawannya mencari makanan ke kampong. “Pergilah cari makanan ke kampung kampung, karena kita telah lapar.” Namun rupanya ketiga telah tergoda oleh setan sehingga masing-masing ingin menguasai emas seluruhnya. Kedua orang yang menunggu sepakat untuk membunuh seorang yang sedang mencari makan. “Begitu dia datang dari mencari makan maka kita bunuh dia serentak,” kata seorang mereka. “Ya!” jawab temannya. BACA JUGA Tidak Disalib, Nabi Isa Justru Diangkat ke Langit Sementara temannya yang mencari makanan berpikir, “Alangkah baiknya bila makanan yang saya beli ini saya bubuhi racun, dengan demikian saya akan dapat menguasai seluruh emas itu sendiri.” Demikianlah, maka makanan dibubuhi racun. Kemudian kembalilah dia kepada kedua temannya yang menunggu. Tetapi begitu dia datang, kedua temannya menyerangnya hingga mati terbunuh. Kemudian yang berdua itu makan makanan beracun itu dengan lahap nya. Tidak menunggu lama, mati pulalah mereka di tempat itu. Dengan demikian, empat orang tergeletak menjadi mayat karena memperebutkan tiga batangan emas Murni. Tidak lama kemudian Nabi Isa kembali dari tugas dakwahnya dan melewati tempat itu, dan terkejut karena ada empat mayat laki-laki tergeletak di dekat tiga batangan emas. Dengan menggelengkan kepala, Nabi Isa berkata, “Beginilah dunia berbuat terhadap orang yang cinta kepadanya.” [] SUATU hari Nabi Isa Alahis-salaam berjalan dengan seorang teman yang baru dikenalnya. Keduanya menelusuri tepi sungai sambil memakan tiga potong roti. Nabi Isa satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu Nabi Isa pergi minum ke sungai, dan kembali roti yang sepotong itu tidak ada, beliau bertanya kepada temannya, “Siapakah yang telah mengambil sepotong roti?”Jawab teman baru itu, “Aku tidak tahu.”Keduanya meneruskan perjalanan. Tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa As menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa As bertanya, “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu?”Jawabnya, “Aku tidak tahu.”Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa As memegang tangan temannya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang. “Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu?”Jawabannya, tetap, “Aku tidak tahu.”Ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa As mengambil tanah dan kerikil, lalu diperintahkan, “Jadilah emas dengan izin Allah.”Tiba-tiba kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bagian.“Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti.”Serentak teman itu menjawab, “Akulah yang mengambil roti itu.”Lantas Nabi Isa berkata, “Ambillah semua bagian ini untukmu.”Keduanya pun berpisah. Tak lama kemudian orang itu didatangi dua orang perampok yang akan membunuhnya. Teman Nabi Isa itu menawarkan, “Lebih baik kita bagi tiga saja.”Tiga orang itu setuju. Lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, “Untuk apa kita membagi emas itu, lebih baik makanan ini aku saja isi racun biar keduanya mati, dan emas ini selamat.”Makanan itu pun dibubuhinya racun. Sementara orang yang tinggal berkata, “Untuk apa kita membagi emas ini, jika ia datang lebih baik kita bunuh saja, dan emas itu kita bagi dua.” Ketika orang yang berbelanja itu datang, dibunuhlah oleh keduanya. Lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu. [] DIKISAHKAN pada suatu waktu Nabi Isa as. berjalan dengan seorang temannya yang baru ia kenal. Mereka berdua menelusuri jalan di tepi sungai dengan membawa tiga potong roti. Roti tersebut mereka bagi, untuk Nabi Isa sepotong, untuk teman barunya sepotong, sehingga masih tersisa satu potong roti lagi. Setelah memakan sepotong roti itu, Nabi Isa pergi menuju ke sungai untuk minum. BACA JUGA Yang Membuat Mandi Junub Tidak Sah, Perhatikan 7 Hal Ini Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa melihat sepotong roti tadi sudah tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada temannya, sang teman mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan. Sesampai di sebuah hutan, mereka berdua duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata, “Jadilah emas dengan izin Allah.” Seketika kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas yang berasal dari tersebut menjadi tiga bagian. “Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga sisanya akan kuberikan untuk orang yang mengambil roti tadi.” Simak kisah selengkapnya dalam video berikut ini.

kisah nabi isa dan roti